Surya Sudhanalaya Cetak

MELINDUNGI DARI PENGARUH BLACK MAGIC DAN PENGARUH MAHLUK GAIB NEGATIF, MENINGKATKAN AURA DAN KADAR TUBUH, SERTA MEMBANTU MENINGKATKAN SPIRITUAL

Black Magic/Ilmu Hitam
Ajian Pangiwa atau Liak (Linggih Ulian Aksara) yaitu satu ilmu hitam yang mengolah urip-urip (simbol-simbol) dalam tubuh hingga mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat. Liak mempunyai beberapa ajian, diantaranya: Aji Semara Ratih, Tanting Mas, Tungtung Tangis, Aji Ugig, dll.

Diantara ajian-ajian tersebut aji Ugig yang paling kasar/buruk karena dipergunakan untuk menyakiti sesama seperti membunuh, menutup rejeki seseorang, membuat orang menderita dengan bebainan (mahluk halus negatif yang dikirim kepada seseorang), cetik (segala racun ilmu hitam), dll. Dalam ajian Ugig terdapat jenis ilmu hitam, yaitu: Nesti (dalam prakteknya masih menerapkan aturan ilmu hitam) , Teluh (menyakiti seseorang dengan membabi buta dan tidak mematuhi aturan) dan Terangjana (pelaku ajian ini menyakiti seseorang dengan terang-terangan, bahkan di muka umum seperti Gendam, dll.). Jenis black magic/ilmu hitam yang ada di dunia sebenarnya hanyalah tergolong pada ajian Ugig, misalnya; Vodoo (santet Afrika), tergolong kepada Teluh. Jadu Tona India, dipakai diantaranya menutup rejeki tergolong kepada Nesti.

Kadar Tubuh
Manusia mempunyai sifat-sifat positif dan negatif alami yang tersembunyi. Sifat tersebut dikendalikan oleh 40 unsur tubuh yang dalam ilmu metafisika disebut 40 kadar tubuh. Kadar tubuh yang paling dominan membangkitkan sifat positif manusia sesuai urutan keutamaannya adalah: Emas, Perak, Intan/Berlian, Batu-batu mulia, dll. Atas dasar pengetahuan ini maka muncul ilmu susuk untuk meningkatkan kecantikan, kewibawaan, perlindungan diri, dll. Sarana dari susuk ini diantaranya berupa jarum emas, perak dan berlian. Dengan kemampuan khusus dimasukkan ke tubuh dan daya kerja dari cara-cara ini tergantung dari tingkatan ilmu dari ‘orang pintar’. Tetapi banyak pantangan harus dipatuhi agar susuk tetap bekerja bagus.

Mahluk Gaib
Banyak sebutan untuk mahluk gaib golongan bawah, diantaranya: jin, setan, hantu, pocong, kuntilanak, wong samar, wong gamang, memedi, dedemit, bhuta kala, tuyul, dll. Mereka ada yang tidak mengganggu tetapi ada yang bersifat negatif dan suka mengganggu dan bahkan merugikan manusia.

Mahluk-mahluk gaib keberadaannya tersebar di hutan, gunung, laut, sungai, danau, goa, pohon, bangunan tua, di perkotaan, jalan raya, jembatan, rumah-rumah penduduk, terkadang di mobil, kuburan, di mal-mal, dll. Bahkan dari pengamatan kewaskitaan terkadang mereka numpang di tubuh manusia. Pernah ditemukan kasus seorang anak, gila karena ditumpangi mahluk gaib dan tentu obat medis tidak bisa menyembuhkannya.

Banyak dari mahluk gaib negatif berkemampuan mempengaruhi manusia untuk melakukan hal-hal jahat. Tidak perlu dijelaskan hal-hal jahat yang dimaksud, tetapi tentulah berakibat sangat buruk kepada manusia yang jadi korban sekiranya tanpa disadari telah terpengaruh oleh mereka. Demikianlah mahluk gaib negatif merugikan manusia kalau kita sebagai manusia jauh dari esensi ke-Ilahian.

Spiritual
Manusia adalah mahluk spiritual. Demikianlah yang kerap dikatakan oleh para spiritualis yang memahami hakekat Ilahi. Pada pemahaman spiritual,

dalam tubuh manusia terdapat 7 (tujuh) cakra inti dengan wujud non fisik yang mengendalikan organ-organ fisik manusia. Sebagai contoh, cakra jantung terdiri dari dua cakra. Yang pertama terletak di depan/daerah dada yang mengontrol kesehatan dan kerja jantung fisik. Yang kedua, terletak di belakang dada mengontrol organ fisik paru-paru dan organ lainnya di daerah dada.

Secara fisik, organ tubuh mendapat asupan nutrisi dari apa yang manusia makan/minum/hirup/serap untuk mempertahankan kinerjanya. Tetapi tanpa disadari organ tubuh juga menyerap energi planet-planet/galaksi atau energi alam semesta yang berada di alam lingkungan manusia. Energi ini dalam tradisi tertentu disebut sebagai prana, chi, ki, dll., yang dapat diserap dengan prilaku tradisi tertentu seperti meditasi, yoga, tai chi, reiki, dll. Energi berguna untuk menjaga kesehatan tubuh fisik dan non fisik secara umum.

Dengan pengamatan waskita energi pada manusia dapat terlihat melalui aura, yaitu lapisan tubuh non fisik yang berada di luar tubuh manusia yang juga dikenal sebagai lapisan tubuh isoterik. Fungsi lapisan tubuh isoterik adalah sebagai benteng manusia menghadapi energi negatif seperti virus, bakteri, energi negatif dari ilmu hitam, dll. Kuantitas dan kualitas lapisan tubuh isoterik merupakan ukuran dari berkembangnya cakra-cakra yang mana merupakan indikasi dari kedekatan manusia dengan hakekat Ilahi.

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas lapisan tubuh isoterik adalah dengan mengembangkan cakra-cakra tubuh. Cara-cara untuk mengembangkan cakra-cakra adalah dengan menyerap energi semesta memakai metode olah spiritual seperti tradisi tersebut di atas.

Surya Sudhanalaya ®
Surya Sudhanalaya adalah simbol dari matahari dan semesta. Sudhanalaya hanya dikenal di alam dimensi tingkatan tinggi atau di alam Dewa. Satu anugrah besar dalam peradaban manusia modern yang tengah menuju alam kebangkitan spiritual, simbol Surya Sudhanalaya telah diturunkan kepada Pinisepuh I Gusti Agung Yudistira. Bersama simbol Sudhanalaya telah pula dianugrahkan kalimat suci yaitu kalimat kunci dalam proses aktifasi, energize atau pasupati untuk simbol yang telah dicetak di atas bahan-bahan emas, perak dan campuran lain yang sesuai dengan unsur kadar tubuh tersebut di atas.

Kegunaan Simbol Surya Sudhanalaya
Kegunaan utama dari simbol Surya Sudhanalaya adalah sebagai pelindung dari segala bentuk kekuatan black magic/ilmu hitam seperti dijelaskan di atas dan pelindung dari segala jenis mahluk gaib negatif yang mengganggu.. Kegunaan lainnya adalah; memunculkan sifat positif dan mengurangi sifat negatif sesuai dengan teori kadar tubuh, membantu pelaku spiritual dalam olah spiritual pada proses pembersihan, pembangkitan, pengembangan cakra-cakra tubuh sebab simbol Sudhanalaya  menyerap energi positif dan simbol Surya membakar energi negatif serta sesuai dengan fungsi cakra tubuh yang mengontrol organ fisik, maka simbol Surya Sudhanalaya juga sangat bermanfaat membantu menjaga kesehatan pada umumnya.

Silahkan dipakai untuk perlindungan pribadi, diletakkan di mobil sebab mobil atau kendaraan adalah sasaran empuk untuk disabotase dengan ilmu hitam. Di laci kasir untuk menghindari pencurian uang oleh mahluk gaib seperti tuyul dan mahkluk sejenis.

Kelebihan Produk Simbol Surya Sudhanalaya
Tidak ada pantangan apapun, bebas beraktifitas di mana saja atau makan apa saja, didesain sebagai perhiasan pada umumnya, tidak perlu ada proses aktifasi/pasupati ulang asal dirawat sesuai aturan.

Perawatan
Laplah produk dengan lap lembut yang baru bilamana diperlukan, jangan menggunakan bahan-bahan abrasif pada permukaan emas karena bisa menghilangkan lapisan emas untuk desain model yang menggunakan emas plating/sepuh. Air garam, air laut, keringat yang mengandung kadar garam dapat menyebabkan emas atau perak menjadi hitam, perubahan warna tidak mempengaruhi kegunaan simbol. Jangan sampai jatuh ke tanah/lantai yang menyebabkan produk rusak seperti cuil, penyok atau jatuh ke tempat jorok seperti lubang wc, comberan serta tempat jorok lainnya. Kalau ini terjadi, proses penyerapan energi semesta tidak sempurna dan silahkan membeli produk baru. Dipakai bersembahyang atau mengunjungi tempat-tempat suci akan meningkatkan kualitas dan kuantitas energi yang melindungi tubuh. Simbol TIDAK BISA dipindahtangankan ke orang lain karena setiap orang memiliki energi yang berbeda/unik.

Sejak simbol mendapat aktifasi oleh Pinisepuh I Gusti Agung Yudistira, maka saat itu juga energi semesta selalu terhubung kepada simbol. Energi kemudian berinteraksi dengan pemakai simbol yang dalam pengamatan kewaskitaan, energi tersebut berinteraksi dengan cakra tubuh. Kemudian sinar kuning keemasan melapisi sisi luar tubuh dan bersatu dengan lapisan tubuh isoterik serta menjadikan tubuh astral (tubuh non fisik) menjadi bersinar.

Dimana bisa membeli Produk Surya Sudhanalaya?

Produk bisa diperoleh melalui agen dan website Wariga.com

http://www.wariga.com/toko/sudhanalaya.html