Situs resmi Puri Agung Dharma Giri Utama

Kutukan Narada Kepada Sri Wisnu Cetak Email

sri_wisnu_awatara_ramaPada perjalanan muput ke Gedong Songo, Semarang, Juni 2015 mendapatkan sebuah cerita kisah latar belakang Awatara Rama turun ke Bumi. Demi Dewa Sejagat, ini asli bersumber dari wujud Sri Wisnu yang lain yaitu Kalki Awatara. Ketikan sesuai dengan aslinya tidak diedit.
 
Manakala di Gedong Songo Beliau hadir bersama Hanoman dan mengatakan bahwa Awatara Rama mencapai pencerahan, dan mengetahui diri-Nya adalah Awatara Rama di Gedong Songo, Semarang, Jawa Tengah. Yang mengejutkan, saat itu pula Beliau mengatakan bahwa negeri Alengka berada di Tampak Siring. Hanoman yang berada di sebelahnya saat itu mengangguk. Aku bertanya: “Mengapa bisa Ratu? Bukankah sastra menceritakan kisah ini terjadinya di India?”. Hyang Kalki menjawab: “Jambudwipa negeri modern saat itu kekuasaannya sampai ke wilayah ini, dan belum disebut India. Peradaban ada di pusat pemerintahan sehingga sastra dicatat di sana dan berabad-abad kemudian menjadi negeri India. Indonesia menjadi tanah suci di masa itu dan tetap menjadi tanah suci sampai sekarang dan sampai akhir zaman. Bukankah AKU telah turun pertama kali di Purohita Pura bersama Budha Ji Gong, dan menunjukkan arti dari Purohita yang sesungguhnya”. Setelah itu Hyang Kalki raib dan tinggallah Hanoman yang masih bercakap-cakap dengan diriku. Purohita artinya pencerahan, orang-orang suci. Berikut adalah sabda Hyang Kalki Awatara:

Pada saat Rama sedang menjalankan pengasingannya, Ia berkunjung ke pertapaan Rsi Agastya, namun pada saat itu Rsi Agastya sedang melakukan tapa. Sri Rama hanya bertemu dengan murid Rsi Agastya. Dari puncak Kailas, Dewa Siwa dengan seksama melihat Sri Rama, beberapa saat kemudian Dewi Parwati datang, keheranan melihat suaminya yg begitu fokus melihat kebawah.
 
Dewi Parwati bertanya “apa yg sedang anda perhatikan tuanku?” Kenapa hari ini tuan tidak melakukan tapa? Dewa Siwa berkata “Dewi cobalah lihat Tuanku Sri Rama, siapapun yg melihat Beliau tidak perlu bertapa, siapapun melihat senyumnya tidak perlu bertapa lg, dia akan menghapuskan semua kegundahan hati. Sambil tersenyum melihat Sri Rama, Dewa Siwa berkata jangan menyuruhku untuk melakukan tapa hari ini Dewi!! Ia adalah Sri Wisnu yg mengambil wujud manusia biasa. Sambil tertawa Parwati berkata lagi “Tuan menyembah Sri Rama, Sri Ramapun menyembahmu,,,,Ah kalian membuatku bingung…..” Perhatikanlah lagi Dewi, percakapan antara Sri Rama dengan muridnya Rsi Agastya.
 
Diceritakan selanjutnya, pada hari itu Sri Rama ingin bertemu dengan Rsi Agung,,, Rsi Agastya, namun beliau sedang bertapa, karena pada hari itu adalah Siwa Ratri (Hari Siwa/Malam Siwa). Sri Rama bersabda “Dewa Siwa adalah Tuanku terkasih”. Pada malam harinya di pertapaan Rsi Agastya, bersama para pertapa, Sita & Laksmana, Sri Rama memainkan musik sambil bersenandung (Maha Siwa Sada Siwa) tentang kebesaran Dewa Siwa. Sontak Dewa Siwa langsung berdiri. Melihat suaminya berdiri, Parwati kembali keheranan, kenapa tuan langsung berdiri mengagetkanku saja… tanpa menjawab Dewa Siwa langsung menari sambil bernyanyi tentang kebesaran Sri Rama (Wisnu). Diantara lantunan lagu & musik Sri Rama serta Tarian & lantunan tembang Dewa Siwa, Mereka saling memuja & memuji. Dewi Parwati menikmati ke duanya.
 
Setelah tembang & Tarian selesai, Dewa Siwa duduk kembali di sebelah Dewi Parwati. Dewi Parwati berkata “Menakjubkan Tuanku, Aku sujud menyembah kalian berdua”. Tuan menari sambil bersenandung sepertinya alam semestapun ikut bernyanyi dan menari. Sri Wisnu memainkan musik, Tuan ku menari. Dewa Siwa berkata : Dewi, Tuanku Wisnu bermain musik, itu bisa mengundang semua turut menari. Parwati bertanya : apakah tuanku Wisnu melihatmu menari? Dilihat ataupun tidak, tp setiap inchi tubuhku serasa bebas dengan musik yg dimainkan oleh Tuanku Sri Rama.

Dewi Parwati berkata lagi : benar tuanku bahkan Rsi Narada pun yg terkenal sebagai penyembah Wisnu (bhakta Wisnu) terbangun & berhenti bertapa mendengar lantunan musik Tuannya.
Hahahaha … Dewa Siwa tertawa,,,, Parwati bertanya lagi “kenapa Tuan tertawa?? Dengar akan ku ceritakan kisah antara Sri Wisnu & Rsi Narad.
 
Dengarkan : Tuanku Wisnu pernah dikutuk oleh Rsi Narad.
Parwati terkejut : Apa? Narad mengutuk Tuanku Sri Wisnu?? Tidak, tidak mungkin, kenapa bisa demikian? Padahal Narada adalah penyembah terbesar & paling taat kepada tuannya, Sri Wisnu. Bahkan setiap detik Dia selalu menembangkan nama Tuannya.
 
Parwati : Hai Mahadev, tuan selalu membuat penasaranku meningkat.
Siwa : Mahadewi, ini hanya permainan Tuanku Wisnu untuk rencana penitisan kedunia. Ini terjadi pada waktu yg sangat lama. Dahulu Rsi Narada melihat Gangga yg mengalir dari Himalaya dan melihat tempat itu begitu damai yg membuat pikirannya begitu tenang untuk melakukan tapa disana. Kemudian ia langsung Duduk bertapa disana sambil mengucapkan mantram Narayana. Para dewa keheranan mengapa Narada bertapa? Datanglah Dewa Indra, para dewa menghormat kepda Indra. Lalu Dewa Indra bertanya, knpa Narada bertapa begitu dalamnya? apa yg diinginkan? anugerah apa yg kira2 ia inginkan dari tuannya? Mungkin Tahta dari kerajaan (Suarga Loka) kita Tuanku Indra!!! ooooo … jd bgitu,, kenapa ia begitu dalam dengan tapa brata-nya,, itu yg ada di dalam pikiran Dewa Indra.
 
Kemudian para dewa kembali ke Suarga Loka bersama Dewa Indra. Dewa Indra begitu cemas klo singgasananya ditempati oleh Rsi Narad. Setelah berunding, Dewa Indra memanggil Dewa Kama & Dewi Rati. Kemudian ia menghormat & berkata kenapa tuan memanggil saya? Apa perintah Anda Tuanku? Katakan kepada kami apa alasan yg membuat anda cemas? Katakan, kami akan melayanimu!!!
Dewa Indra berkata : Kamadev, Narada adalah alasan kecemasanku.
Dewa Kama & Dewi Rati bingung…. Rsi Narad? Benar kata Indra
Tetapi Narada sedang melakukan Tapasya, kata Dewa kama.
Indra : Aku tidak ingin Tapanya berhasil. Plis gagalkan tapanya Dewa Kama!!! PLIIIIIISSS …
Sambil keheranan Dewa Kama & Dewi Rati berkata : baiklah seperti kehendakmu Dewa Indra.
 
Singkat Cerita : Dewi Rati menari dan merayu Rsi Narada,,, sambil menyentuh Rsi Narada, tangannya terbakar, dan usahanya gagal membangunkan Narada. Kemudian Dewa Kama mencoba dengan memanahnya dengan panah Nafsu, tetapi berkat Tapasya nya yg dalam, sebelum panah dilepaskan, kekuatan tapa suci mengejar Dewa Kama, Kama pun lari tunggang langgang. Brlari lari kesan kemari tp kekuatan itu selalu mengejarnya, akhirnya Kama berlari menuju tapa Narada, sambil berteriak Rsi Narada,,, Rsi Narada plisss,,, tolong aku Rsi … Kama terjatuh di kakinya Narada… Narada kmudian membuka matanya, & Kekuatan itu langsung menghilang.
 
Narada terkejut : aaaah Kamadev,,
Kama : Maafkan aku Rsi Narad. Kmudian Kama bercerita bahwa ia diperintahkan oleh oleh Dewa Indra untuk menggagalkan tapasya nya hari ini. Tapi aku kalah, hari ini anda mengalahkanku. Dulu hanya Dewa Siwa yang mampu mengalahkanku dan sekarang anda. Anda hebat Narada, aku menyembahmu sambil memegang kaki Narada, lalu lenyap menghilang.
Narada keheranan : aku hebat, aku bisa mengalahkan Dewa Kama. Berarti aku lebih hebat dong dari Dewa Siwa. Dewa Siwa yg sedang bertapa, terbangun akan perkataan Rsi Narada bahwa ia lebih kuat dari Dewa Siwa. Dari singgasana Ularnya, Dewa Wisnu pun tersentak akan pengakuan Narada.
 
Dari masing-masing Loka -nya Dewa Siwa & Dewa Wisnu bercakap-cakap. Dewa Siwa berkata : Salam Prabu Wisnu, Salam Mahadev, Wisnu bersabda.
Siwa : Prabu, anda tanpa keburukan, tp penyembahmu kalah akan godaan.
Wisnu : Apakah Tuanku sedang berbicara tentang Narada??
Siwa : Tuan, anda tau segalanya. tp Narada dipenuhi oleh arogansi bahwa ia mengalahkan Kama. Itu Tidak benar!!
Wisnu : Anda benar Tuanku. Aku akan menghancurkan keburukannya secepatnya, karena menuntun penyembahnya adalah kewajiban Tuannya.
 
Selanjutnya,,, Para dewa termasuk Indra menemui Rsi Narada dan menyalaminya,,, Salam Rsi….
Narada berpikir : Dewa Kama, Indra dan para dewa datang menyambutku?? Para dewa menundukkan kepala di depanku!! Aku benar-benar memang Hebat ,,,,benar2 hebat … pikirnya
 
Para dewa keheranan tumben kenapa kali ini Narada tidak mengucapkan “Narayan, Narayan, Narayan, Narayan”
Narada : kalian diberkati (dengan sombongnya)
Indra : Rsi, aku datang kepada anda untuk memohon maaf. Aku tidak menghargaimu.
Narada dalam benaknya : … Bahkan Dewa Siwa tidak mengenal siapa aku sebenarnya… hihihiihihhi
Indra : aku berpikir kalo anda duduk disinggasana Indra kiranya mau memaafkan kami.
Narada : Posisi Indra adalah rendah. Aku telah mengalahkan Dewa Kama yg hanya bisa dikalahkan oleh Dewa Siwa.
Para dewa terkejut dengan keangkuhan Narada.
Narada : Levelku setara dengan Dewa Siwa, kalian bicara tentang posisi Indra ,,, hahahaha (menghina)
Dewi Rati : Rsi Narad maafkan aku, aku mencoba untuk menghancurkan tapasya-mu
Narad : Rambha (Rambha/Ambha nama lain Dewi Rati) km coba menghancurkan tapa ku dan bahwa kenapa ketiga dunia baru belajar betapa Hebatnya Narada … Siapa yg mengalahkan Kama?  … ooohohoho yg bahkan hanya Dewa Siwa yg pernah mengkalahkan.
 
Selanjutnya … dari Singgasananya, Dewa Wisnu berkata kepada Dewa Siwa : Arogansi & tinggi hati telah menghancurkan pikiran sehat Narada. Aku kan memberikan suatu pelajaran yg berarti kepada Narad dan ini adalah PERMAINANKU.
Siwa : Salam (tersenyum).
 
Kemudian Narada menemui ayahandanya yaitu Dewa Brahma.
Narada : Salam Wedasri
Brahma : Putraku Narad, km diberkati, tetapi ucapanmu sekarang agak berbeda. Kenapa aku mendengar keangkuhan hari ini?
Narada : Ayahanda, tapasya ku sudah terpenuhi, aku telah mengalahkan dewa Kama. Aku telah melakukan sesuatu yg tidak bisa dilakukan oleh dewa lain di semesta.
Brahma : aku bangga padamu Narad.
Narada : Ayahanda, saya setara dengan Dewa Siwa sekarang.
Brahma : Anak ku, aku akan mengatakan satu hal untuk kebaikanmu, jangan prnah katakan apa yg barusan kamu katakan padaku.
Narada dalam benaknya berkata : seorang ayah harusnya bahagia akan kesuksesan anaknya, tetapi anda tidak senang. Apakah anda sebenarnya iri kepadaku?
 
Selanjutnya … Dewa Brahma menemui Dewa Wisnu di Loka nya dan berkata Wahai Tuanku, Narad anakku telah kehilangan pikirannya. Berikanlah dia pemahaman Tuanku.
 
Selajutnya,,,, Narada menemui Dewa Siwa di Kailas,,, namun pada saat itu Dewa sedang berYoga,,,, dan karena tidak menyahut, Narad mengucapkan ,,, Narayan,, Narayan,,, akhirnya Dewa Siwa tersadar,,,
Narad berkata : aku menyalamimu Dewa Siwa
Siwa : Salam Narada. Kegembiraanmu mengisyaratkan km telah sukses bertapa.
Narada: Benar, aku sukses lebih dari yg bisa aku bayangkan ,,,, Narayan Narayan
Siwa : km adalah pertapa hebat Narad.
Narad : Iya aku lah itu. Mahadev semua tau klo hanya anda yg telah mengalahkan Kama. tetapi saat ini, nama ku akan di tulis bersamamu. karna ketiga dunia akan tau klo Narada telah mengalahkan Kama. Kaamdev telah mengganggu tapasyaku tetapi aku tidak terganggu. & ketiga dunia menjadi saksi bhwa aku mengalahkan Dewa Kama
Siwa : Narad, ada suatu hal yg harus aku katakan untuk kebaikanmu. Bolehkah?
Narada : Anda tidak perlu meminta, katakanlah!!
Siwa : berhati hatilah pada satu hal, jangan brcerita tentang km mengalahkan Kama kepada semuanya, terutama kepada Sri Wisnu.
Narad bertanya dalam benaknya : aku tidak harus menceritakan kemenanganku kepda semuanya???? Aku mersa Dewa Siwa Iri kepadaku. Kemudian Narad pergi setelah mengucapka salam.
 
Selanjutnya ,,, Narada mengunjungi Wisnu Loka…
Narayan.. Narayan,,, salam Prabu …
Wisnu : Km diberkati Narad
Narad : Penyembahmu selalu sukses bersama berkatmu.
Wisnu : Narad aku sangat senang dengan kata-katamu
Narad : Kebangganmu akan bertambah bahkan menjadi contoh, kalo aku telah mengalahkan Kaamdev (dewa Kama). Aku telah mengontrol hasrat pikiranku, aku telah menundukkannya. Aku telah melakukan apa yg dewa Siwa Telah Lakukan.
Wisnu : Narada, orang2 akan belajar sepertimu, km adalah pertapa hebat Narada.
 
Selanjutnya ,,, Brahma kembali menemui Dewa Wisnu dan berkata… Tuanku, pikiran anakku Narada terganggu, berikanlah dia pelajaran Tuanku…
Kemudian, dari tubuh Dewa Wisnu keluar sinar ke emasan menuju bumi dan terciptalah sebuah kerajaan Ilusi. Dewa Wisnu menoleh ke Kailas, dan Dewa Siwa pun tersenyum …
Pada saat yg bersamaan, Rsi Narada sejang berjalan2 dengan riangnya sambil bersenandung.. Narayan Narayan Narayan … dari atas langit ia terkejut melihat sebuah kota kerajaan yg begitu indah, Narada pun masuk ke alam ilusi maya Dewa Wisnu… kemudian ia turun mengunjungi kota itu. Ia berjalan-jalan ditaman kerajaan, dilihatnya seorang putri cantik jelita yg sedang bermain bersama teman temannya. Putri ini bernama Wishwamohini. Narada jatuh cinta. Bersama teman2nya putri itu kemudian beristirahat dibawah pohon, Narada mengintip dari balik pohon.
 
Putri itu sedang bercakap dengan temannya tentang suami idaman. Yang bs melindungimu setiap hari? Yg mencintaimu sepenuh hati? Suami seperti apa yg km inginkan Putri? Canda teman-temannya.
 
Narada pun menghayal,, iya menjawab pertanyyan itu : Seperti Narad, yg selalu membawa alat musik kecil ditangannya, yg selalu berjalan mengelilingi tiga dunia… Khayal nya…
Namun dalam hati nya, putri menginginkan suami seperti Dewa Wisnu, . Putri menjawab,, suami seperti Hari (Wisnu) ,, sambil tertawa bersama temannya.
 
Kemudian Putri dan teman2nya kembali ke kerajaan untuk menemui Ayahanda & Ibundanya…percakapanpun dimulai dengan rencana menikahkan Putri nya itu, karena sudah cukup umur, dan akhirnya Raja akan melaksanakan Swayamvar untuk putrinya itu.
Narad kemudian menemui Raja & Ratu, disambutlah Narada dan mempersilahkannya duduk disinggasana raja, kemudian Raja mencuci kaki Narada sbgi bentuk rasa Hormat. Narad memberikan berkatnya kepada Raja & Ratu.
Ratu Sushila berkata : kami akan segera menikahkan putri kami dengan melaksanakan Swayamvar.
Raja : dia akan menemukan calon suami yg baik, jika anda memberkatinya dan kehidupannya akan penuh dengan kebahagiaan.
Raja : Sushila panggil Wishwamohini.!!
Narad : Wishwamohini?
Ratu : iya..Putri kami tuanku…
Putri Wishmihinipun datang bersama pelayan dan tema-temannya. Narada begitu terpesona, dan bermimpi kalo ia akan menikah dengan Putri.
Putri menyentuh kaki Narad, namun narada terdiam melihat kecantikan putri, sehingga ia lupa memberkati.
 
Raja berkata : Tuanku ,,, berkatilah Wishwamohini kami
Narad : semoga selalu berbahagia.
Raja : anda maha tahu, katakan pd kami sesuatu hal tentang wishwamohini,
Ratu : suami seperti apa yg akan menikahinya?
Dalam hatinya Narada menjawab : Seperti aku,,,
Narada terdiam ….
Raja Sheelnidhi : Narada?
Narada terkejut … lalu menjawab : Raja, anakmu sungguh beruntung, dia akan mendapatkan suami yg tampan, dia akan terberkati.
Raja : Datanglah dalam Sayembara (Swayamvar) dan berkatilah kami jg Wishwamohini.
 
Selanjutnya….. Narada kembali ke langit,,, sambil mengingat kejadian ditaman & wishwamohini menyembah kaki Narada. Kemudian berkata : hari ini untuk pertama kalinya melihat seseorang yg
aku rasa akan menjadi istriku… ttpi akankah dia menjadi istriku? aku hrs melakukan sesuatu agar kalungan bunga pdsaat sayembara ada melingkar di leherku. Oh tuanku,,, aku mnginginkan wanita ini. aku ingin berwajah tampan & jantan agar dia mau memilihku. Narayan ,,, Narayaaan…
 
Aku hrs menghadap kepada Prabu Wisnu, Dia pemurah & hanya Beliau yg bisa membantuku agar aku bisa mendapatkan kalungan bunga wishwamohini. Narayan ,,, Narayan,,,,
salaam Tuanku … Semoga km selalu diberkati Narad .. sabda Sri Wisnu …
Narada : hanya anda yg bs membuatku senang Tuanku, Aku ingin menikah Tuan. Aku ingin menjadikan Putri Wishwamohini menjadi istriku.
Wisnu : tetapi km telah berjanji tidak akan menikah selama hidupmu.
Narada : tetapi sekarng aku ingin melakukan hungan pernikahan Prabu.
Wisnu : Harapan baikku bersamamu Narad.
Narad : hanya berharap baik tidak cukup untukku Tuanku.
Wisnu : Lalu?
Narad : Mohoon ubah penampilanku Tuan. Aku adalah penyembah setiamu, tolong bantu aku Tuan. Aku ingin Wishwamohini Prabu. Buatlah wajahku seprti wajahmu ketika sayembara putri.
Wisnu : Wajahku?
Narad : Iya tuanku.
Wisnu : Pikirkan lagi tentang itu Narad!!
Narad : aku sdh pikirkan itu Prabu… aku inginkan seperti wajahmu tuan
Wisnu : aku selalu siap melakukan sesuatu yg baik untukmu Narada. Km sdh tau bahwa kata2ku tdk pernah sia-sia. Jika km ingin seperti wajah Hari (Wisnu), wajahmu  akan menjadi sepertiku.
Narada : Anda sangat murah hati, berkatilah aku Tuan.
 
Kemudian Dewa Wisnu memberkati Narada dengan memberikan wajah seperti kera. Dengan kebanggaan sepenuh hati Narada pergi. Kemudian ia bertemu dengan Dewa Indra, dewa kama dan para dewa lainnya. Para dewa terkejut melihat wajah Narada seperti kera, namun dalam pikirannya Narada berkata “semua terkesima melihat wajahku yg begitu tampan seperti Harimuk (wajah wisnu), Wishwamohini pun akan terkejut melihat wajahku … dengan bangganya …
Dewa Indra berkata “Narada … namun dipotong olehnya … Jangan khawatir aku tidak menginginkan tahta surga…. Narayan Narayan … lalu Narada langsung pergi ke Sayembara Wishwamohini.
Dewa Kama : Dewa Indra, sejak kapan Narada mempunyai wajah seperti kera? kenapa ia sangat senang berwajah kera? Mungkin ia tidak tahu seperti apa wajahnya sekarang…
Indra : Kaamdev, aku sangat khawatir kepada Narada…
 
Selanjutnya ,,,,, dengan bangganya Narada menuju Balairung istana,,, namun para raja & pangeran tertawa melihat wajah Narada… Dalam benaknya Narada berkata “”mungkin mereka iri melihat wajahku yg tampan seperti wajah Sri Wisnu”” Para raja mngolok-olok Narada kalau Wishwamohini akan ketakutan melihat wajahnya, namun Narada malah berkata “”aku punya wajah seprti Wisnu, kenapa orang2 akan ketakutan melihatku?? “””
 
Kemudian Raja Sheelnidhi memasuki Balairung istana bersama Ratu Sushila… Raja menyalami & menyambut para undangan, ketika Raja & Ratu berada dihadapan Narada, Ratu menahan tawanya karena melihat wajah pertapa seperti kera. Ratu berbisik kepada Raja tentang prtapa berwajah kera dengan alat musik ditangannya ingin mengikuti sayembara… Namun Narada menangkap brbeda bisikan itu, Narada berpkir kalau ia begitu tampan seperti dewa Wisnu.
 
Putri Wishwamohini memasuki Balairung dan siap untuk memilih calon suaminya,,, Putri berkeliling mendekati para Raja  pangeran namun tdk ada yg dipilihnya, ketika Putri berada didepan Narada, putri terkejut melhat pertapa berwajah kera,,, Narada mengira Putri terkejut karena melihat wajah yg begitu tampan… ia langsung membungkuk, dikiranya kalungan bunga akan diberikan padanya ,,,, namun ternyata putri hanya melewatinya..
 
Ketika barisan para Raja & pangeran undangan habis,,, datanglah Dewa Wisnu,,, Putri mendekati wisnu dan mengalungkan bunga ke lehernya … Narada terkejut,,, kemudian para undangan kembali mengolok2 nya kalau Sayembara telah selesai & Putri telah memilih suaminya yaitu Dewa Wisnu…
 
Narad mendekati Dewa Wisnu & Wishwamohini,,,,kemudian:
Dewa Wisnu berkata : Narad!!
Narad : cukup Prabu… apa anda datang untuk menertwakanku??
Wisnu : kenapa km terlihat tdk senang?
Narada : heeh… marah …lalu pergi..
Namun didepan pindu keluar ia melihat cermin dan mendapati mukanya seperti kera … gemuruh undanganpun menertawai Narada …
 
Lalu narada kembali menghujat dewa Wisnu
Narada : anda memberiku duka, & bertanya knp km terlihat tdk senang? Anda berlaku seprti ini kpdku dan berakting seolah anda tidak sadar??? Km mempermainkanku Prabu.. km membuat hidupku di hina & diolok-olok.
Wisnu : apa yg km katakan Narad?
Narad : aku berkata benar,,, sekarang aku telah belajar bagamana anda sebenarnya. km tdk suka melihat seseorang sukses. Anda memberi Dewa Siwa racun, memberi alkohol kepada para iblis, ttpi anda mengambil Mahadewi Laksmi untukmu sendiri. Wow prabu anda begitu angkuh, pembohong dan pendusta…
 
Dari Loka- nya Dewa Siwa & Dewa Brahma terkejut mendengar hujatan Narada terhadap Dewa Wisnu.
 
Narada : anda merasa hebat jd km melakukan apa yg km inginkan. km memperdaya aku,,, dan sekarang km bera seang melakukan ini. Tak ada siapapun yg mengatakan itu kpd mu sampai skrng. Apakah km merasa takut. Tetapi sekarng km menantangku. Prabu, km menabur km jg jg menuai. Inikah keadilanmu?? km akan membayar atas apa yg km lakukan.
“hey suami Sri Laksmi, Aku anak Dewa Brahma,,, Narada,,, mengutukmu….Km memberiku kesedihan karena merenggut Wishwamohini dariku, Km jg akan sama mendapatkan kesedihan karena berpisah dengan istrimu.”” Km memberiku wajah seperti kera dan membuatku menjadi bahan penghinaan, begitu jg kera akan mempermalukanmu, km akan memohon-mohon & meminta bantuan kepada para kera.””
 
Dewa Siwa berkata kepda Dewi Parwati … Tuanku Wisnu menerima kutukan dari penyembahnya & menjadikannya anugerah bagi kehidupan manusia. Sekarang tuanku sedang ber Inkarnasi menjadi Sri Rama. Tuanku sangat mengagumkan, dilahirkan & berbuat seperti itu untuk kebaikan umat manusia. Begitulah cara dia selalu menuntun kebenaran di Dunia. Tuan ku Wisnu akan berinkarnasi di setiap Jaman & berbuat sesuatu yg begitu menakjubkan.
 
Selanjutnya ,,,, Narada menemui Dewa Wisnu di Waikunta Loka …. kemudian memegang wajahnya & mendapati wajah nya sudah kembali normal ….
Dewa Brahma muncul dan berkata : Narad, apakah ego mengalahkan Kama telah dihancurkan atau belum??
Narad : apa maksud anda Yahanda?
Brahma : Km telah dikalahkan oleh nafsu, km telah dikontrol oleh pikiranmu sendiri. Km hrs menghentikan itu sekarang. Km berpikir km setara dengan Dewa Siwa??
 
Narad pun tersadar dan berkata : maafkan aku Tuanku, maafkan aku. Aku sdh berdosa besar telah mengutukmu.. Oh tuanku,, lakukan sesuatu agar kutukanku tdk bekerja terhadapmu.
Wisnu : Narad. Aku menggunakan ilusi untuk menghentikan ego mu. Dan kutukan yg telah kamu berikan akan menjadi keuntungan bagi dunia.
Narada : dalam kemarahan aku menghujatmu, bagaiman aku akan terbebas dari dosa ini?/
Wisnu : Narad, pergi dan nyanyikanlah pujaan nama Dewa Siwa sebanyak 100 kali. Pikiranmu akan segera merasa bebas. Dan jangan lupa bahwa Tuanku Dewa Siwa adalah TUHAN-ku, beliau adalah Pujaan ku, Beliau adalah segalanya,,,, Narad, tidak ada yg terkasih selain Tuanku Dewa Siwa. Siapapun yg tidak diberkati oleh Dewa Siwa, merekapun tidak akan aku berkati juga. Dewa Siwa adalah KEBENARAN SEJATI… Beliau menakjubkan & kenapa di disebut MAHADEWA.
 
Selanjutnya.,,, Dewi Parwati bertanya kepada Suaminya… Tetapi Tuanku, kutukan yg diberikan Narad bahwa Tuanku Wisnu akan berpisah dengan Istrinya. Akankan dia menghadapi perpisahan itu??
Siwa : iya Dewi, Tuanku Wisnu memulainya pada Jaman Treta. Aku sangat tertarik melihat permainan Tuanku Wisnu. Parwati sembahlah Tuanku itu …

 

Pengurus

Sample image Jro Mangku Panji
Pemangku
Sample image I Gusti Ngurah Suarnita
Ketua
Sample image Wayan Budiarta
Sekretaris 1
Sample image Putu Eka Kurniawati
Sekretaris 2
Sample image I Wayan Sudiawan
Bendahara 1
Sample image Jero Menuh
Ketua Dharma Ayu

Hubungi kami

PURI AGUNG DHARMA GIRI UTAMA

Jl. By Pass Ngurah Rai No 60, Kesiman, Kertalangu,
Denpasar Timur 80237, Bali - Indonesia


Email:info@dharmagiriutama.org
Web: www.dharmagiriutama.org
 
PURA PUROHITA
Lembah Dusun Benyahe,
Desa Unggahan, Seririt,
Buleleng, Bali.
Jro Mangku Wana
0821 44619899
Posisi anda  : Home Artikel Tattwa dan Pencerahan Kutukan Narada Kepada Sri Wisnu