Situs resmi Puri Agung Dharma Giri Utama

Trisula Dharma Cetak Email
Ditulis oleh Ida Pandita Mpu Paramadaksa Purohita   

Pagar Halaman - Trisula Dharma

trisula DharmaSelain pagar diri Surya Sudhanalaya, suatu Anugrah yang sangat luar biasa lainnya juga dianugrahkan oleh Guru Wikan atau Pinisepuh I Gusti Agung Yudhistira yaitu Pinisepuh kami di Puri Agung Dharma Giri Utama.  

Dari jaman ke jaman black magic atau ilmu hitam tidak pernah berhenti untuk dipraktekkan bahkan cenderung ikut berkembang sesuai dengan jaman dan dengan sarana minimalis dan sedikit ajian.

Lalu mengapa segelintir orang masih mempraktekkan ilmu mejik? Apa tujuan dan alasan mereka melakukan praktek mejik tersebut?
Tidak dapat dirahasiakan lagi bahwa salah satu alasan yang mendasari adalah masalah kecemburuan sosial. Iri karena orang lain kaya, banyak rejeki, persaingan-persaingan dalam segala bentuk egoisme dan banyak alasan klise lainnya.

Tetapi yang terburuk adalah tanpa alasan jelas tetapi cuma ingin membuktikan bahwa aji-ajian atau pelajaran mejiknya harus dipraktekkan. Tidak punya motif jelas dan dipraktekkan kepada sembarang orang. Maka bernasib buruklah orang tersebut.
Tetapi mengapa ada orang ketiban sial dan mempunyai nasib buruk?

Dalam kepercayaan manusia timur ada hukum sebab akibat. Mendapat nasib apes dicelakai oleh seseorang belum tentu sepenuhnya dikatakan punya karma buruk atau pernah berbuat buruk pada masa-masa lalunya yang merupakan sebab hingga kena dicelakai oleh seseorang. Tetapi dalam proses spiritual bisa dikatakan sebagai proses karma atau perjalanan hidupnya.
Lepas daripada hukum sebab akibat Anda membaca informasi ini adalah bukan pula suatu kebetulan tetapi mendapat suatu jalan dari proses karma atau perjalanan hidup mencapai suatu tingkatan yang lebih baik dari sekarang, keep reading

Pada jaman Kali banyak bermunculan Para Wikan atau Para Guru Suci yang benar-benar berkemampuan tinggi seperti contoh; Dalai Lama atau Sai Baba. Di Nusantara yang saya kenal terbukti memberi banyak jalan kebaikkan kepada Umat Manusia adalah Pinisepuh I Gusti Agung Yudhistira. Beliau bisa disetarakan dengan nama-nama besar seperti mereka. Sebenarnya susah untuk mencari acuan kesetaraan untuk setiap masing-masing dari mereka sebab spiritual tidaklah bisa dibandingkan dari kemampuan perseorangan sebab misi dari masing-masing muncul ke bumi tentulah berbeda dan mempunyai kurang lebih tergantung sikon sebab seorang spiritualis sejati tidak pernah bangga dengan kemampuan yang bersifat sihir. “…Sebab kesaktian hanyalah ilusi atau maya dan yang sebenarnya kesaktian sejati adalah kasih sayang…” demikian salah satu kalimat yang paling sering diucapkan Pinisepuh I Gusti Agung Yudhistira.

Atas pemikiran mendasar mengenai kesaktian yaitu Kasih Sayang, Pinisepuh menganugrahkan kepada Umat Manusia sejagat berupa berbagai bentuk kekuatan semesta salah satunya adalah TRISULA DHARMA yang benar-benar teruji mampu melidungi rumah dan halamannya dari kekuatan-kekuatan jahat baik dari golongan berbagai mejik yang ada di dunia maupun dari kekuatan roh-roh jahat lainnya dimana sebenarnya yang tidak kelihatan tersebut kita menyebutnya sebagai energi negatif termasuk makhluk gaib negatif yang mengganggu manusia.

Selain mampu melindungi dari kekuatan jahat dan energy negatif TRISULA DHARMA mampu juga meningkatkan kesakralan dari bangunan suci seperti Pura/Pelinggih karena bahan yang dipakai untuk mencetak berbagai simbol ini adalah Panca Datu (emas, perak, kuningan, tembaga dan besi). Pada jaman dulu tambahan yang hebat dari kekuatan panca datu ini adalah ditambahkan dengan Mirah Delima. Tetapi Mirah Delima kedengarannya sekarang ini hanyalah merupakan mitos saja. Walau ada tetapi jumlah yang ada di dunia sangatlah minim. Menurut Pinisepuh hanyalah berjumlah Sembilan biji yang tersebar di dunia. Pinisepuh mengatakan bahwa di Nusantara ada enam biji yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara tetapi yang persis salah satu telah terpakai di Pura Besakih sebagai Dasar Pedagingan areal suci Besakih di mana hanya Guru Wikan seperti Pinisepuh yang tahu di mana letak dasar dari Pedagingan tersebut serta yang satu lagi berada di UNHI Denpasar, di mana berkat Pinisepuh Mirah Delima ini diangkat ke dunia nyata dan menjadi satu dengan Pererai/Pratima yang disungsung oleh UNHI Denpasar.

Jadi pembaca sekalian. Anda telah beruntung membaca informasi ini. Silahkan jadilah manusia yang beruntung dengan memakai Anugrah besar ini dengan nilai tukar yang sangat relative sedikit dibanding dengan nilai Anugrah yang telah didapat untuk kehidupan Anda dan keluarga.

Kegunaan lain adalah untuk melawan rumah yang kena tusuk sate. Arahkan Trisula melawan tusuk Sate. Untuk cara pemasangan silahkan lihat ilustrasi.

Penulis: Jero Mangku Pasek Mukti Murwo Kuncoro
Spiritualis dan Master Feng Shui Indonesia

Cara memasang:

  • Simbol Trisula Dharma dipasang pada setiap sudut rumah, dibutuhkan minimal 4 (empat) buah simbol.
  • Posisi dan arah penempatan simbol diatur sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan satu arah mengelilingi rumah (lihat ilustrasi), ujung trisula mengarah ke posisi simbol lainnya.
  • Sebelum dipasang, simbol dibungkus terlebih dahulu dengan kain putih.
  • Untuk beberapa bentuk pekarangan diberikan ilustrasi gambar, pada dua gambar terakhir ada ilustrasi perlindungan yang mencakup areal diluar pekarangan dan juga areal yang tidak tercakup daerah perlindungan simbol.

Cara memasang simbol Trisula Dharma
 
Posisi anda  : Home Simbol Perlindungan (Produk) Trisula Dharma